http://www.paidtoclick.com

Friday, January 30, 2009

Keluarnya Sel Telur Dari Ovarium Seorang Wanita

UNTUK pertama kalinya dalam sejarah para ahli di Belgia belum lama ini berhasil merekam dengan sangat jelas proses awal pada reproduksi manusia, yakni keluarnya sel telur dari ovarium seorang wanita.

Adalah ginekolog Dr Jacques Donnez dari Universitas Katolik Louvain (UCL) di Brussels yang berhasil merekam proses pelepasan oosit dari ovarium ketika ia sedang melakukan operasi histerektomi atau pengangkatan kandungan (rahim, uterus) seorang wanita. Gambar-gambar yang menakjubkan ini juga dipublikasikan dalam majalah New Scientist.

Secara alami, wanita normal mengeluarkan satu hingga beberapa sel telur setiap bulan ketika memasuki masa-masa subur. Namun begitu, sejauh ini belum ada ahli yang mampu merekam secara jelas dan detail momen-momen keluarnya sel telur manusi dari organ wanita.


Sel telur dalam gambar tersebut adalah milik seorang perempuan berusia 45 tahun asal Belgia.

Sel telur dihasilkan oleh folikel-folikel, kantung-kantung berisi cairan, di bagian dalam ovarium yang pada masa ovulasi akan mengeluarkan benjolan (protrusi) kecil berwarna kemerahan yang terlihat dalam gambar. Telur-telur akan muncul pada ujung benjolan tersebut dengan bentuk sel-sel yang mirip jeli. Setelah keluar dan lepas dari benjolan tersebut, sel-sel kemudian akan berkelana menuju tuba falopi di mana nantinya akan dibuahi oleh sel sperma dari seorang pria.

Sel telur dalam gambar tersebut adalah milik seorang perempuan berusia 45 tahun asal Belgia. Donnez mengatakan, beberapa teori mengindikasikan bahwa pelepasan sel telur dalam ovarium bersifat "eksplosif", namun apa yang direkamnya ini berlangsung sekitar 15 menit.

Keluarnya Sel Telur Dari Ovarium Seorang Wanita

UNTUK pertama kalinya dalam sejarah para ahli di Belgia belum lama ini berhasil merekam dengan sangat jelas proses awal pada reproduksi manusia, yakni keluarnya sel telur dari ovarium seorang wanita.

Adalah ginekolog Dr Jacques Donnez dari Universitas Katolik Louvain (UCL) di Brussels yang berhasil merekam proses pelepasan oosit dari ovarium ketika ia sedang melakukan operasi histerektomi atau pengangkatan kandungan (rahim, uterus) seorang wanita. Gambar-gambar yang menakjubkan ini juga dipublikasikan dalam majalah New Scientist.

Secara alami, wanita normal mengeluarkan satu hingga beberapa sel telur setiap bulan ketika memasuki masa-masa subur. Namun begitu, sejauh ini belum ada ahli yang mampu merekam secara jelas dan detail momen-momen keluarnya sel telur manusi dari organ wanita.


Sel telur dalam gambar tersebut adalah milik seorang perempuan berusia 45 tahun asal Belgia.

Sel telur dihasilkan oleh folikel-folikel, kantung-kantung berisi cairan, di bagian dalam ovarium yang pada masa ovulasi akan mengeluarkan benjolan (protrusi) kecil berwarna kemerahan yang terlihat dalam gambar. Telur-telur akan muncul pada ujung benjolan tersebut dengan bentuk sel-sel yang mirip jeli. Setelah keluar dan lepas dari benjolan tersebut, sel-sel kemudian akan berkelana menuju tuba falopi di mana nantinya akan dibuahi oleh sel sperma dari seorang pria.

Sel telur dalam gambar tersebut adalah milik seorang perempuan berusia 45 tahun asal Belgia. Donnez mengatakan, beberapa teori mengindikasikan bahwa pelepasan sel telur dalam ovarium bersifat "eksplosif", namun apa yang direkamnya ini berlangsung sekitar 15 menit.

Sunday, January 25, 2009

Makanan Apa Yang Harus Di Hindari Selama Kehamilan???

Banyak pertanyaan dikalangan ibu hamil tentang makanan apa saja yang boleh dan yang sebaiknya dihindari selama masa kehamilan, dan kenapa?.....

Ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari selama kehamilan karena mereka dapat menyebabkan infeksi-infeksi seperti; salmonella,toksoplasmosis,listeria, E.coli, yang dapat membahayakan bayi dalam kandungan anda.

  • Jangan makan daging mentah (sushi) atau yang dimasak kurang matang, karena mengandung Toksoplasmosis sebuah parasit yang dapat menyebabkan infeksi serius pada janin anda dan juga E.coli, yang berbahaya bagi ibu hamil dan janin.
  • Toksoplasmosis terdapat pada sayuran yang tidak dicuci dengan baik, oleh karena itu bersihkan sayuran anda dengan baik, apalagi untuk salad atau lalapan yang dimakan mentah. Hindari juga kotoran kucing atau bermain-main dengan kucing selama kehamilan karena mengandung toksoplasmosis.
  • Jangan makan daging ayam dan telur yang dimasak kurang matang atau mentah , hindari makan hati ayam/daging yang mungkin sumber dari salmonella, yang dapat menyebabkan diare yang berat pada ibu hamil. Juga diperhatikan piring, alat-alat masakan yang terkena daging ayam mentah ini untuk dicuci.
  • Ikan tuna steak, ikan sea bass, shark, atau ikan-ikan berukuran besar yang diketahui mengandung tingkat mercuri yang tinggi yang dapat menyebabkan kerusakan saraf jika dimakan dalam jumlah besar. FDA rekomendasi ikan tuna dan ikan ukuran besar ini sebatas 12 ons perminggu
  • Keju lunak seperti brie dan camembert, blueveined cheese juga keju dari susu kambing dan domba, serta jangan minum susu yang tidak di pasteurisasi. Semua produk ini mempunyai resiko membawa listeria. Listeria tipe bakteri yang mampu menembus plasenta dan menyebabkan infeksi janin, pada dewasa tidak ada gejala atau seperti flu. Listeria dapat menyebabkan keguguran,kelahiran premature, dan keracunan dalam darah. Sebaiknya hindari makanan jenis ini sampai melahirkan bayi anda.
  • Jangan minum yang mengandung alcohol dapat menyebabkan kelainan perkembangan pada janin ada juga problem emosional pada bayi.
  • Minuman yang mengandung cafein seperti kopi, teh sebaiknya di hindari atau dibatasi karena kopi dapat memperngaruhi berat badan rendah pada bayi, keguguran dan juga cafein mengurangi penyerapan zat besi.

Ingatlah perkembangan bayi dalam kandungan anda tergantung dari apa yang anda makan selama kehamilan.

sumber : www.infoibu.com

Makanan Apa Yang Harus Di Hindari Selama Kehamilan???

Banyak pertanyaan dikalangan ibu hamil tentang makanan apa saja yang boleh dan yang sebaiknya dihindari selama masa kehamilan, dan kenapa?.....

Ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari selama kehamilan karena mereka dapat menyebabkan infeksi-infeksi seperti; salmonella,toksoplasmosis,listeria, E.coli, yang dapat membahayakan bayi dalam kandungan anda.

  • Jangan makan daging mentah (sushi) atau yang dimasak kurang matang, karena mengandung Toksoplasmosis sebuah parasit yang dapat menyebabkan infeksi serius pada janin anda dan juga E.coli, yang berbahaya bagi ibu hamil dan janin.
  • Toksoplasmosis terdapat pada sayuran yang tidak dicuci dengan baik, oleh karena itu bersihkan sayuran anda dengan baik, apalagi untuk salad atau lalapan yang dimakan mentah. Hindari juga kotoran kucing atau bermain-main dengan kucing selama kehamilan karena mengandung toksoplasmosis.
  • Jangan makan daging ayam dan telur yang dimasak kurang matang atau mentah , hindari makan hati ayam/daging yang mungkin sumber dari salmonella, yang dapat menyebabkan diare yang berat pada ibu hamil. Juga diperhatikan piring, alat-alat masakan yang terkena daging ayam mentah ini untuk dicuci.
  • Ikan tuna steak, ikan sea bass, shark, atau ikan-ikan berukuran besar yang diketahui mengandung tingkat mercuri yang tinggi yang dapat menyebabkan kerusakan saraf jika dimakan dalam jumlah besar. FDA rekomendasi ikan tuna dan ikan ukuran besar ini sebatas 12 ons perminggu
  • Keju lunak seperti brie dan camembert, blueveined cheese juga keju dari susu kambing dan domba, serta jangan minum susu yang tidak di pasteurisasi. Semua produk ini mempunyai resiko membawa listeria. Listeria tipe bakteri yang mampu menembus plasenta dan menyebabkan infeksi janin, pada dewasa tidak ada gejala atau seperti flu. Listeria dapat menyebabkan keguguran,kelahiran premature, dan keracunan dalam darah. Sebaiknya hindari makanan jenis ini sampai melahirkan bayi anda.
  • Jangan minum yang mengandung alcohol dapat menyebabkan kelainan perkembangan pada janin ada juga problem emosional pada bayi.
  • Minuman yang mengandung cafein seperti kopi, teh sebaiknya di hindari atau dibatasi karena kopi dapat memperngaruhi berat badan rendah pada bayi, keguguran dan juga cafein mengurangi penyerapan zat besi.

Ingatlah perkembangan bayi dalam kandungan anda tergantung dari apa yang anda makan selama kehamilan.

sumber : www.infoibu.com

Tuesday, January 20, 2009

Bugar dan Sehat Saat Hamil Tanpa Anemia

Bagi pasangan yang sudah lama mendambakan momongan maka akan merasa bahagia apabila sang istri mendapat kehamilan. Tetapi seringkali kebahagiaan itu tidak tercermin pada raut muka sang calon ibu yang tampak pucat, lemah dan lesu. Kondisi tersebut sering kali dianggap hal yang wajar, bahkan ada yang beranggapan hal tersebut merupakan bawaan dari sang bayi. Banyak dari wanita hamil tersebut yang tidak menyadari kalau ternyata dirinya mengalami kurang darah atau anemia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 7-8 wanita dari 10 wanita hamil menderita anemia. Kemudian karena konsekwensinya yang tidak ringan seperti pendarahan saat melahirkan dan melahirkan secara prematur, maka sangat penting bagi calon ibu untuk menjaga kesehatannya atau mendapat pengobatan agar terlepas dari anemia.

5L Pada Wanita Hamil, Normalkah?

5L (lesu, lemah, letih, lelah, dan lunglai) merupakan gejala anemia yang sering diabaikan oleh calon ibu. Pada trisemester pertama sebagian besar wanita hamil akan mengalami mual dan muntah yang disinyalir dapat menyebabkan calon ibu tampak lemah dan lesu. Kalaupun pada trisemester pertama ini hilangnya darah menstruasi tidak terjadi tetapi kebutuhan zat pembentukan darah terutama zat besi cenderung meningkat sejalan dengan meningkatnya usia kehamilan.

Bila mual dan muntah sudah hilang, tetapi calon ibu cenderung tetap mengalami 5L, maka hal ini bukanlah hal yang normal dan perlu penanganan yang serius. Penting bagi calon ibu untuk terhindar dari anemia supaya bisa menghindari terjadinya kelahiran prematur hingga pendarahan berlebihan pada persalinan yang dapat mengancam nyawa ibu dan bayinya hingga 70%. Dengan tidak adanya anemia, calon ibu akan tampak bugar dan sehat sehingga dapat menjalankan aktivitas kesehariannya dengan baik.

Gejala dan Diagnosa Anemia pada Wanita Hamil

Sesuai kodratnya wanita lebih banyak membutuhkan zat besi baik saat hamil maupun tidak dibandingkan pria.Pada wanita yang mengalami menstruasi akan kehilangan zat besi dua kali lipat dibandingkan pria yaitu sekitar 2,4 mg perhari, padahal porsi makan wanita cenderung lebih sedikit dibanding pria. Akibatnya bahkan sebelum hamil pun kebanyakan wanita sudah mengalami anemia, ditambah dengan kehamilan akan memperparah anemia.

Pada trisemester kedua dan seterusnya kebutuhan zat pembentuk darah terutama zat besi meningkat tajam hingga dua kali lipat dibandingkan saat tidak hamil. Keadaan ini disebabkan volume darah ibu meningkat karena kebutuhan janin akan oksigen dan zat gizi yang dibawa oleh sel darah merah. Kemudian saat melahirkan sudah tentu akan terjadi pendarahan yang memerlukan penggantian darah secepatnya.

Sayangnya gejala 5L baru muncul begitu anemia dalam tingkat yang lanjut. Berikut adalah tingkatan anemia :

  1. Stadium 1

Kehilangan zat besi melebihi asupannya, sehingga menghabiskan cadangan dalam tubuh, terutama di sumsum tulang. Kadar ferritin (protein yang menampung zat besi) dalam darah berkurang secara progresif.

  1. Stadium 2

Cadangan besi yang telah berkurang tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk pembentukan sel darah merah, sehingga sel darah merah yang dihasilkan jumlahnya lebih sedikit.

  1. Stadium 3

Mulai terjadi anemia. Pada awal stadium ini, sel darah merah tampak normal, tetapi jumlahnya lebih sedikit. Kadar hemoglobin dan hematokrit menurun.

  1. Stadium 4

Sumsum tulang berusaha untuk menggantikan kekurangan zat besi dengan mempercepat pembelahan sel dan menghasilkan sel darah merah dengan ukuran yang sangat kecil (mikrositik), yang khas untuk anemia karena kekurangan zat besi.

  1. Stadium 5

Dengan semakin memburuknya kekurangan zat besi dan anemia, maka akan timbul gejala-gejala karena kekurangan zat besi dan gejala-gejala karena anemia semakin memburuk.

Anemia sendiri merupakan kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) seseorang kurang dari 10g/dl. Sementara angka idealnya untuk wanita dewasa berdasarkan standar WHO adalah 12g/dl. Artinya, seorang wanita dewasa, baik yang sedang hamil maupun tidak, akan didiagnosa mengalami anemia jika kadar Hb-nya di bawah 12g/dl. Tetapi munculnya gejala sangatlah individual, bisa jadi orang dengan Hb 10g/dl masih beraktivitas normal dan energik sedangkan yang lain nampak letih dan lesu.

Untuk mendiagnosa anemia perlu pemeriksaan darah, biasanya yang diperiksa adalah kadar zat besi. Atau mengukur kadar transferin (protein pengangkut zat besi yang berada diluar sel darah merah) dan kadar ferritin (protein yang menampung zat besi).

Akibat Anemia pada Janin dan Calon Ibu

WHO menyatakan bahwa anemia merupakan penyebab penting dari kematian ibu saat hamil ataupun melahirkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kematian ibu saat melahirkan akibat anemia adalah 70% dan sekitar 19,7% akibat hal lain. Anemia pada kehamilan juga berhubungan dengan meningkatnya angka kesakitan ibu saat melahirkan.

Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan, seperti meningkatkan resiko terjadinya kematian janin di dalam kandungan, melahirkan secara prematur, atau bayi lahir dengan berat badan rendah, dan juga angka kematian bayi setelah dilahirkan Di samping itu, perdarahan sebelum dan setelah melahirkan lebih sering dijumpai pada wanita yang anemia dan hal ini dapat berakibat fatal, sebab wanita yang anemia tidak dapat mentolerir kehilangan darah.

Pencegahan dan Penanganan Anemia pada Wanita Hamil

Mengkonsumsi makanan yang bergizi adalah hal yang penting tetapi terkadang hal ini tidak cukup. Oleh karenanya sudah menjadi hal umum bila wanita hamil selalu diberi suplemen tambahan yang mengandung zat besi oleh dokter. Selain itu pengaturan usia ibu saat hamil ataupun jarak antara kehamilan juga merupakan hal yang penting, karena dari hasil penelitian menunjukkan saat terbaik bagi wanita untuk terjadi kehamilan adalah pada usia antara 20 hingga 35 tahun. Karena apabila hamil pada usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun akan meningkatkan resiko terjadinya anemia.bagi calon ibu.

Untuk Ibu yang mengalami kehamilan lebih dari 4 kali juga dapat meningkatkan resiko untuk mengalami anemia demikian juga apabila jarak antara dua kehamilan kurang dari 2 tahun dapat juga meningkatkan resiko terjadinya anemia.
sumber : www.medicastore.com

Bugar dan Sehat Saat Hamil Tanpa Anemia

Bagi pasangan yang sudah lama mendambakan momongan maka akan merasa bahagia apabila sang istri mendapat kehamilan. Tetapi seringkali kebahagiaan itu tidak tercermin pada raut muka sang calon ibu yang tampak pucat, lemah dan lesu. Kondisi tersebut sering kali dianggap hal yang wajar, bahkan ada yang beranggapan hal tersebut merupakan bawaan dari sang bayi. Banyak dari wanita hamil tersebut yang tidak menyadari kalau ternyata dirinya mengalami kurang darah atau anemia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 7-8 wanita dari 10 wanita hamil menderita anemia. Kemudian karena konsekwensinya yang tidak ringan seperti pendarahan saat melahirkan dan melahirkan secara prematur, maka sangat penting bagi calon ibu untuk menjaga kesehatannya atau mendapat pengobatan agar terlepas dari anemia.

5L Pada Wanita Hamil, Normalkah?

5L (lesu, lemah, letih, lelah, dan lunglai) merupakan gejala anemia yang sering diabaikan oleh calon ibu. Pada trisemester pertama sebagian besar wanita hamil akan mengalami mual dan muntah yang disinyalir dapat menyebabkan calon ibu tampak lemah dan lesu. Kalaupun pada trisemester pertama ini hilangnya darah menstruasi tidak terjadi tetapi kebutuhan zat pembentukan darah terutama zat besi cenderung meningkat sejalan dengan meningkatnya usia kehamilan.

Bila mual dan muntah sudah hilang, tetapi calon ibu cenderung tetap mengalami 5L, maka hal ini bukanlah hal yang normal dan perlu penanganan yang serius. Penting bagi calon ibu untuk terhindar dari anemia supaya bisa menghindari terjadinya kelahiran prematur hingga pendarahan berlebihan pada persalinan yang dapat mengancam nyawa ibu dan bayinya hingga 70%. Dengan tidak adanya anemia, calon ibu akan tampak bugar dan sehat sehingga dapat menjalankan aktivitas kesehariannya dengan baik.

Gejala dan Diagnosa Anemia pada Wanita Hamil

Sesuai kodratnya wanita lebih banyak membutuhkan zat besi baik saat hamil maupun tidak dibandingkan pria.Pada wanita yang mengalami menstruasi akan kehilangan zat besi dua kali lipat dibandingkan pria yaitu sekitar 2,4 mg perhari, padahal porsi makan wanita cenderung lebih sedikit dibanding pria. Akibatnya bahkan sebelum hamil pun kebanyakan wanita sudah mengalami anemia, ditambah dengan kehamilan akan memperparah anemia.

Pada trisemester kedua dan seterusnya kebutuhan zat pembentuk darah terutama zat besi meningkat tajam hingga dua kali lipat dibandingkan saat tidak hamil. Keadaan ini disebabkan volume darah ibu meningkat karena kebutuhan janin akan oksigen dan zat gizi yang dibawa oleh sel darah merah. Kemudian saat melahirkan sudah tentu akan terjadi pendarahan yang memerlukan penggantian darah secepatnya.

Sayangnya gejala 5L baru muncul begitu anemia dalam tingkat yang lanjut. Berikut adalah tingkatan anemia :

  1. Stadium 1

Kehilangan zat besi melebihi asupannya, sehingga menghabiskan cadangan dalam tubuh, terutama di sumsum tulang. Kadar ferritin (protein yang menampung zat besi) dalam darah berkurang secara progresif.

  1. Stadium 2

Cadangan besi yang telah berkurang tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk pembentukan sel darah merah, sehingga sel darah merah yang dihasilkan jumlahnya lebih sedikit.

  1. Stadium 3

Mulai terjadi anemia. Pada awal stadium ini, sel darah merah tampak normal, tetapi jumlahnya lebih sedikit. Kadar hemoglobin dan hematokrit menurun.

  1. Stadium 4

Sumsum tulang berusaha untuk menggantikan kekurangan zat besi dengan mempercepat pembelahan sel dan menghasilkan sel darah merah dengan ukuran yang sangat kecil (mikrositik), yang khas untuk anemia karena kekurangan zat besi.

  1. Stadium 5

Dengan semakin memburuknya kekurangan zat besi dan anemia, maka akan timbul gejala-gejala karena kekurangan zat besi dan gejala-gejala karena anemia semakin memburuk.

Anemia sendiri merupakan kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) seseorang kurang dari 10g/dl. Sementara angka idealnya untuk wanita dewasa berdasarkan standar WHO adalah 12g/dl. Artinya, seorang wanita dewasa, baik yang sedang hamil maupun tidak, akan didiagnosa mengalami anemia jika kadar Hb-nya di bawah 12g/dl. Tetapi munculnya gejala sangatlah individual, bisa jadi orang dengan Hb 10g/dl masih beraktivitas normal dan energik sedangkan yang lain nampak letih dan lesu.

Untuk mendiagnosa anemia perlu pemeriksaan darah, biasanya yang diperiksa adalah kadar zat besi. Atau mengukur kadar transferin (protein pengangkut zat besi yang berada diluar sel darah merah) dan kadar ferritin (protein yang menampung zat besi).

Akibat Anemia pada Janin dan Calon Ibu

WHO menyatakan bahwa anemia merupakan penyebab penting dari kematian ibu saat hamil ataupun melahirkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kematian ibu saat melahirkan akibat anemia adalah 70% dan sekitar 19,7% akibat hal lain. Anemia pada kehamilan juga berhubungan dengan meningkatnya angka kesakitan ibu saat melahirkan.

Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan, seperti meningkatkan resiko terjadinya kematian janin di dalam kandungan, melahirkan secara prematur, atau bayi lahir dengan berat badan rendah, dan juga angka kematian bayi setelah dilahirkan Di samping itu, perdarahan sebelum dan setelah melahirkan lebih sering dijumpai pada wanita yang anemia dan hal ini dapat berakibat fatal, sebab wanita yang anemia tidak dapat mentolerir kehilangan darah.

Pencegahan dan Penanganan Anemia pada Wanita Hamil

Mengkonsumsi makanan yang bergizi adalah hal yang penting tetapi terkadang hal ini tidak cukup. Oleh karenanya sudah menjadi hal umum bila wanita hamil selalu diberi suplemen tambahan yang mengandung zat besi oleh dokter. Selain itu pengaturan usia ibu saat hamil ataupun jarak antara kehamilan juga merupakan hal yang penting, karena dari hasil penelitian menunjukkan saat terbaik bagi wanita untuk terjadi kehamilan adalah pada usia antara 20 hingga 35 tahun. Karena apabila hamil pada usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun akan meningkatkan resiko terjadinya anemia.bagi calon ibu.

Untuk Ibu yang mengalami kehamilan lebih dari 4 kali juga dapat meningkatkan resiko untuk mengalami anemia demikian juga apabila jarak antara dua kehamilan kurang dari 2 tahun dapat juga meningkatkan resiko terjadinya anemia.
sumber : www.medicastore.com

Wednesday, January 14, 2009

Nothing like Corn on the Cob

I tend to ignore the low carb diet gurus, to me there is very little to beat a steamed or BBQ'd fresh ear of corn (or mielie as I like to call it). Sadly if we are unable to plant our own, with 61% of corn in the US alone being genetically modified, we have to be very cautious and should opt for organic corn and corn products.

Corn is native to the Americas and has a history going back over 7000 years. It was a staple food and fuel to the Mayan, Aztec and Inca civilizations and today is a staple food to Mexico, most of Africa and many other countries. There are a host of different varieties and it comes in many colors, such as white, yellow, red, blue, pink and black.

It is nutritious and is a very good source of folate (folic acid), dietary fiber, thiamin (B1), pantothenic acid (B5), vitamin C, phosphorus and manganese, with traces of iron, calcium and selenium. Yellow corn is more nutritious than white corn and is a good source of vitamin A. Corn only lacks two of the essential amino acids, lysine and tryptophan plus riboflavin and niacin, these can be supplied by beans*. Darker varieties of corn contain antioxidants and have a lower glycemic index.

*Native Americans had an amazing system of farming called the Three Sisters where corn, beans and squash complimented each other both in growing and eating. The corn supported the beans, the beans provided the soil with nitrogen which corn requires a lot of and squash leaves shaded the soil, keeping it moist and preventing weeds growing. Together they created a well rounded meal, the corn suppling carbohydrates and amino acids, the beans giving protein and aminos that the corn lacks and the squash vitamin A and fatty acids lacking in beans and corn. Another example of where wisdom of the Ancients came in to play, truly amazing!

Some of the health benefits of the corn. The fiber aids digestion, the combination of the fiber and folate is excellent for heart health, the thiamin for maintaining a good memory, and the pantothenic acid to both support the adrenal glands and for carbohydrate and protein lipid metabolism. Studies have shown that corn bran, when available, is an excellent heart protector by reducing triglycerides and reducing cholesterol.

When purchasing fresh corn or sweet corn on the cob, as mentioned before, check that it is organic and also see that it has been stored in a cool area as heat quickly converts the sugars in it to starch. Check that the kernels are plump and if juicy they should emit a milky white substance when one of the kernels is pressed hard. Try to eat on day of purchase. Corn freezes well so frozen, organic corn is also a good option. Tinned whole kernel and cream style corn is always a useful back up pantry item. If you have excess corn you can freeze it yourself by blanching the ears for a few minutes and then either freezing whole or freezing the kernels. They will keep for around 3 months in the freezer.

So why not find a nice sunny spot in your garden this Spring and grow your own corn or even try it the Three Sisters way, you are sure to be pleasantly surprised with the results ?

***************

Corn Chowder 1 (Raw)
From Jolinda Hackett, Vegetarian at About.com

2 ears fresh corn
2 cups almond milk
dash cayenne pepper

This is an easy recipe for a sweet raw foods soup. In a blender, blend together corn from one ear and the almond milk. Add the remaining corn and a dash of cayenne. Refrigerate if desired to allow flavors to mingle. 1 to 2 servings


Corn Chowder (Cooked)
From Diabetes_Recipes.pdf

1 medium yellow onion, chopped
2 medium carrots, sliced
1 medium potato, chopped
2 cups vegetable broth
1 15oz / 430g / 1-3/4 cups bag frozen corn
1 1/2 cups vanilla soy or oat milk
1/2 tsp turmeric
1/2 tsp sea salt
black pepper, to taste

Place onion, carrots, potato, and broth in a large saucepan. Bring to a boil, then reduce heat to medium and cook until vegetables are tender, about 15 minutes. Add corn, non-dairy milk, and turmeric and heat until corn is thawed. Transfer the mixture into a blender and process until smooth. Return the soup to the saucepan and season with salt and black pepper. Soup will be a creamy thick consistency. 8 servings.


Grilled Corn with Roasted Garlic Butter
From Vegan-Food

2 large heads of garlic
4 tbsps olive oil
10 tbsps Vegan butter equivalent, room temperature
6 large ears sweet corn, husks removed

Position rack in center of oven and preheat to 350F/180C. Cut off and discard top quarter of each garlic head. Place garlic in small baking dish. Drizzle with 2 T oil. Cover dish with foil and bake until garlic is tender, about 1 hour 10 minutes. Cool garlic slightly. Squeeze garlic out of papery skins, letting garlic fall into small bowl. Mash with fork. Stir in butter. Season to taste with salt and pepper. Roasted garlic butter can be made 2 days ahead. Cover and keep refrigerated. Bring to room temperature before using. Prepare barbecue (medium heat). Brush corn lightly all over with remaining 2 T oil. Grill corn until brown in spots, turning occasionally, about 12 minutes. Serve hot, passing roasted garlic butter separately. Makes 6 servings.
Notes: Grilling husked corn on the cob produces nicely browned and sweetly caramelized kernels that are absolutely addictive. The garlic butter is a terrific finishing touch.


Bean and Corn Salad
From The Daily Green

3/4lb / 340g / 1-1/2 cups green beans, trimmed
3 tbsps cider vinegar
3 tbsps olive oil
2 tsps Dijon mustard
3/4 tsp salt
1/4 tsp freshly ground pepper
1 can 15oz / 430g / 1-3/4 cups black beans (red or butter beans also work well), rinsed
1 cup cooked fresh corn kernels (or 1/2 10 ounces box frozen corn, thawed)
1 medium red onion, thinly sliced

Cook green beans in boiling water until tender-crisp, 3 to 5 minutes. Drain and rinse with cold water; drain. Combine vinegar, oil, mustard, salt, and pepper in large bowl. Toss in green beans, black beans, corn, and onion. 4 servings.


Sweet Pepper and Corn Stew
From A Vegan Taste of East Africa by Linda Majzlik

24oz / 675g / 3 cups sliced mixed peppers
1 rounded dessert spoon ground cumin
12oz / 350g / 1-1/2 cups skinned and chopped tomatoes
1 tsp turmeric
3 corncobs
2 tbsps groundnut (peanut) oil
1 red onion, peeled and sliced
black pepper
1 red chilli, deseeded and finely chopped
5 fl.oz / 150 ml / 1-1/2 cups vegetable stock or water
2 garlic cloves. crushed
finely chopped fresh parsley

Fry the peppers, onion, chilli and garlic in the oil for 10 minutes, stirring frequently to prevent sticking. Cut the kernels from the corncobs and add to the pan together with the tomatoes, cumin, turmeric and stock. Season with black pepper and stir well, then raise the heat and simmer for about 10 minutes stirring frequently, until cooked and thick. Serve sprinkled with chopped parsley.
Technorati:

Saturday, January 10, 2009

Mengapa Pria Lebih Banyak Berketombe?

Ketombe, hal kecil yang berdampak besar. Bagi mereka yang mengalaminya, ketombe dapat mempengaruhi kepercayaan diri. Serpihan putih bagai taburan keju yang jatuh ke pakaian akan sangat mengganggu penampilan. Pada kaum pria khususnya, ketombe merupakan permasalahan kulit kepala yang kerap terjadi. Mengapa pria lebih banyak berketombe? Apa saja penyebab ketombe? Lalu, bagaimana cara mengatasi ketombe yang membandel?

Tentang Ketombe

Sebelum mengetahui penyebab ketombe, ada baiknya kita ketahui dulu apa sebenarnya ketombe. Ketombe merupakan suatu kondisi kulit kepala kronis yang umum terjadi. Ditandai oleh rasa gatal dan terjadinya pengelupasan pada kulit kepala. Ketombe bukanlah sesuatu yang menular. Memang terkadang ketombe sulit untuk dihilangkan, namun masih dapat dikendalikan.

Pada kebanyakan orang, ketombe mudah untuk dikenali dengan adanya lapisan putih dan berminyak dari sel kulit mati yang terlihat seperti titik di rambut disertai dengan rasa gatal.

Ada beberapa penyebab timbulnya ketombe. Diantarnya adalah sebagai berikut :

  • Kulit kering, Kulit kering merupakan penyebab umum timbulnya rasa gatal dan pengelupasan kulit. Pengelupasan kulit karena kulit kering umumnya lebih kecil dan lebih sedikit berminyak dibanding penyebab ketombe lainnya.
  • Iritasi kulit dan kulit kepala berminyak (seborrheic dermatitis),
    Ini adalah penyebab tersering ketombe. Ditandai dengan kulit kepala berminyak yang tertutup lapisan putih atau kekuningan. Seborrheic dermatitis juga mempengaruhi bagian tubuh dengan banyak kelenjar minyak seperti alis, sisi hidung dan belakang telinga, serta terkadang ketiak.
  • Jarang keramas, Jika Anda tidak teratur keramas maka minyak dan sel kulit dari kulit kepala akan dapat menyebabkan ketombe.
  • Psoriasis, Penyakit kulit ini menyebabkan penumpukan sel kulit mati yang membentuk lapisan tebal seperti perak. Psoriasis biasanya terjadi di lutut dan siku namun dapat juga mempengaruhi kulit kepala.
  • Eksim, Eksim pada kulit kepala memungkinkan timbulnya ketombe.
  • Sensitif terhadap produk perawatan rambut (dermatitis kontak), Dapat menyebabkan merah dan gatal pada kulit kepala. Keramas terlalu sering atau menggunakan terlalu banyak produk perawatan rambut juga dapat mengiritasi kulit kepala dan akhirnya menyebabkan ketombe.
  • Jamur malassezia, Jamur malassezia sejatinya ada di kulit kepala orang dewasa sehat tanpa menimbulkan permasalahan. Tetapi terkadang pertumbuhannya tidak dapat dikendalikan karena mendapat makanan dari minyak yang keluar dari folikel rambut. Ini dapat mengiritasi kulit kepala dan dan menyebabkan lebih banyak sel kulit yang tumbuh. Kelebihan sel kulit mati akan mulai berjatuhan, ditambah dengan minyak dari rambut dan kulit kepala akan terlihat seperti lapisan putih di kulit kepala.
    Penyebab pasti pertumbuhan berlebih jamur malassezia belumlah diketahui. Minyak berlebih di kulit kepala, perubahan hormon, stres, penyakit saraf seperti Parkinson, imunitas menurun, jarang keramas, dan juga sensitif terhadap jamur malassezia dapat menyebabkan timbulnya ketombe.

Ketombe dapat dialami oleh siapa pun. Tetapi ada beberapa faktor yang membuat seseorang dapat mengalami ketombe dibandingkan orang lainnya, yakni:

  • Usia, Ketombe umumnya mulai dialami oleh orang dewasa muda dan berlanjut sampai usia pertengahan. Namun tidak tertutup kemungkinan mereka yang lebih tua tidak berketombe karena bagi sebagian orang, ketombe dapat menjadi masalah yang membandel.
  • Pria, Pria lebih banyak berketombe. Para ahli berpikir ini ada hubungannya dengan hormon pria yang turut andil dalam timbulnya ketombe. Pria juga diketahui memiliki kelenjar produksi minyak yang lebih besar di kulit kepalanya yang dapat berperan dalam menimbulkan ketombe.
  • Kulit kepala dan rambut berminyak, Jamur malassezia hidup dengan mendapat makanan dari minyak di kulit kepala. Sehingga mereka yang memiliki kulit kepala dan rambut terlalu berminyak akan lebih cenderung berketombe.
  • Pola makan, Pola makan yang kurang asupan zat besi (zink) dan vitamin B dapat membuat Anda kemungkinan berketombe.
  • Penyakit tertentu, Memang masih belum jelas bahwa orang dewasa dengan penyakit neurologis seperti Parkinson lebih mungkin mengalami seborrheic dermatitis dan ketombe. Demikian juga dengan mereka yang mengalami stres dan masalah imunitas tubuh.

Mengatasi Ketombe

Bagi Anda yang berketombe, Anda masih dapat berlega hati karena ketombe hampir dapat selalu dikendalikan. Namun perawatan terhadap ketombe yang muncul memerlukan sedikit ketekunan dan kesabaran. Secara umum, ketombe ringan masih dapat diatasi dengan keramas teratur dengan menggunakan sampo yang lembut untuk mengurangi minyak dan tumbuhnya sel kulit baru.

Namun ketika sampo biasa gagal mengatasi masalah ketombe, Anda dapat mencoba sampo antiketombe yang banyak dijual bebas. Yang perlu diingat adalah bahwa tidak semua sampo antiketombe sama, boleh jadi Anda harus mencoba beberapa jenis sampo sampai menemukan yang cocok untuk mengatasi ketombe Anda.

Sampo antiketombe dapat dikelompokkan menurut kandungannya:

  • Sampo zinc pyrithione, Mengandung zinc pyrithione yang merupakan agen antibakteri dan antijamur. Dapat mengurangi jamur di kulit kepala yang menyebabkan ketombe dan seborrheic dermatitis.
  • Sampo berbahan dasat ter, Ter batubara yang merupakan hasil dari proses pabrikasi batubara dapat membantu mengatasi ketombe, seborrheic dermatitis, dan psoriasis dengan cara memperlambat kematian sel kulit dan pengelupasan kulit kepala.
  • Sampo yang mengandung asam salisilat, Sampo jenis ini membantu menghilangkan lapisan ketombe, namun dapat menyebabkan kulit kepala menjadi kering. Gunakan kondisioner setelah keramas untuk mengurangi rasa kering di kulit kepala.
  • Sampo selenium sulfide, Bekerja dengan memperlambat kematian sel kulit dan dapat mengurangi jamur malassezia. Sampo jenis ini dapat melunturkan rambut yang diwarnai, jadi pastikan untuk menggunakannya sesuai petunjuk dan bilas dengan baik setelah keramas.
  • Sampo ketoconazole, Ketoconazole merupakan agen antijamur berspektrum luas yang bisa jadi bekerja ketika sampo yang lain telah gagal.

Sedikit tips untuk menggunakan sampo antiketombe:

  • Gunakan salah satu sampo tersebut secara rutin setiap hari sampai ketombe dapat dikendalikan, kemudian menjadi 2-3 kali seminggu. Jika satu jenis sampo bekerja dalam satu waktu dan tampak mulai kehilangan efektivitasnya, cobalah untuk bergantian mencoba dua jenis sampo antiketombe. Pastikan untuk membiarkan sampo setidaknya 5 menit di kepala agar kandungan sampo dapat bekerja.
  • Jika selama beberapa minggu Anda telah mencoba sampo antiketombe namun ketombe masih saja membandel, Anda masih merasakan gatal di kulit kepala atau kulit kepala Anda menjadi merah dan bengkak, segera temui dokter ahli kulit. Dokter akan meresepkan sampo yang lebih kuat atau terapi dengan cairan steroid.

Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi resiko mengalami ketombe:

  • Kendalikan stres, Stres dapat mempengaruhi kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan dan dapat membuat Anda mudah terkena penyakit. Stres juga dapat memicu terjadinya ketombe atau memperburuk ketombe yang telah ada.
  • Keramas secara teratur, Jika kulit kepala Anda cenderung berminyak, keramas secara teratur setiap hari dapat membantu mencegah ketombe.
  • Kurangi produk perawatan rambut, Hair sprays, styling gels, mousses dan hair waxes dapat membuat kulit kepala Anda berminyak.
  • Makan sehat, Cukuplah mengkonsumsi zat besi (zink) dan vitamin B untuk membantu mencegah ketombe.
  • Sedikit sinar matahari, Sinar matahari baik untuk mengatasi ketombe. Tetapi ingatlah bahwa paparan ultraviolet dapat merusak kulit dan meningkatkan resiko kanker kulit sehingga sebaiknya jangan berjemur diri. Luangkan waktu sebentar untuk keluar. Jangan lupa gunakan tabir surya.
sumber : www.medicastore.com

Mengapa Pria Lebih Banyak Berketombe?

Ketombe, hal kecil yang berdampak besar. Bagi mereka yang mengalaminya, ketombe dapat mempengaruhi kepercayaan diri. Serpihan putih bagai taburan keju yang jatuh ke pakaian akan sangat mengganggu penampilan. Pada kaum pria khususnya, ketombe merupakan permasalahan kulit kepala yang kerap terjadi. Mengapa pria lebih banyak berketombe? Apa saja penyebab ketombe? Lalu, bagaimana cara mengatasi ketombe yang membandel?

Tentang Ketombe

Sebelum mengetahui penyebab ketombe, ada baiknya kita ketahui dulu apa sebenarnya ketombe. Ketombe merupakan suatu kondisi kulit kepala kronis yang umum terjadi. Ditandai oleh rasa gatal dan terjadinya pengelupasan pada kulit kepala. Ketombe bukanlah sesuatu yang menular. Memang terkadang ketombe sulit untuk dihilangkan, namun masih dapat dikendalikan.

Pada kebanyakan orang, ketombe mudah untuk dikenali dengan adanya lapisan putih dan berminyak dari sel kulit mati yang terlihat seperti titik di rambut disertai dengan rasa gatal.

Ada beberapa penyebab timbulnya ketombe. Diantarnya adalah sebagai berikut :

  • Kulit kering, Kulit kering merupakan penyebab umum timbulnya rasa gatal dan pengelupasan kulit. Pengelupasan kulit karena kulit kering umumnya lebih kecil dan lebih sedikit berminyak dibanding penyebab ketombe lainnya.
  • Iritasi kulit dan kulit kepala berminyak (seborrheic dermatitis),
    Ini adalah penyebab tersering ketombe. Ditandai dengan kulit kepala berminyak yang tertutup lapisan putih atau kekuningan. Seborrheic dermatitis juga mempengaruhi bagian tubuh dengan banyak kelenjar minyak seperti alis, sisi hidung dan belakang telinga, serta terkadang ketiak.
  • Jarang keramas, Jika Anda tidak teratur keramas maka minyak dan sel kulit dari kulit kepala akan dapat menyebabkan ketombe.
  • Psoriasis, Penyakit kulit ini menyebabkan penumpukan sel kulit mati yang membentuk lapisan tebal seperti perak. Psoriasis biasanya terjadi di lutut dan siku namun dapat juga mempengaruhi kulit kepala.
  • Eksim, Eksim pada kulit kepala memungkinkan timbulnya ketombe.
  • Sensitif terhadap produk perawatan rambut (dermatitis kontak), Dapat menyebabkan merah dan gatal pada kulit kepala. Keramas terlalu sering atau menggunakan terlalu banyak produk perawatan rambut juga dapat mengiritasi kulit kepala dan akhirnya menyebabkan ketombe.
  • Jamur malassezia, Jamur malassezia sejatinya ada di kulit kepala orang dewasa sehat tanpa menimbulkan permasalahan. Tetapi terkadang pertumbuhannya tidak dapat dikendalikan karena mendapat makanan dari minyak yang keluar dari folikel rambut. Ini dapat mengiritasi kulit kepala dan dan menyebabkan lebih banyak sel kulit yang tumbuh. Kelebihan sel kulit mati akan mulai berjatuhan, ditambah dengan minyak dari rambut dan kulit kepala akan terlihat seperti lapisan putih di kulit kepala.
    Penyebab pasti pertumbuhan berlebih jamur malassezia belumlah diketahui. Minyak berlebih di kulit kepala, perubahan hormon, stres, penyakit saraf seperti Parkinson, imunitas menurun, jarang keramas, dan juga sensitif terhadap jamur malassezia dapat menyebabkan timbulnya ketombe.

Ketombe dapat dialami oleh siapa pun. Tetapi ada beberapa faktor yang membuat seseorang dapat mengalami ketombe dibandingkan orang lainnya, yakni:

  • Usia, Ketombe umumnya mulai dialami oleh orang dewasa muda dan berlanjut sampai usia pertengahan. Namun tidak tertutup kemungkinan mereka yang lebih tua tidak berketombe karena bagi sebagian orang, ketombe dapat menjadi masalah yang membandel.
  • Pria, Pria lebih banyak berketombe. Para ahli berpikir ini ada hubungannya dengan hormon pria yang turut andil dalam timbulnya ketombe. Pria juga diketahui memiliki kelenjar produksi minyak yang lebih besar di kulit kepalanya yang dapat berperan dalam menimbulkan ketombe.
  • Kulit kepala dan rambut berminyak, Jamur malassezia hidup dengan mendapat makanan dari minyak di kulit kepala. Sehingga mereka yang memiliki kulit kepala dan rambut terlalu berminyak akan lebih cenderung berketombe.
  • Pola makan, Pola makan yang kurang asupan zat besi (zink) dan vitamin B dapat membuat Anda kemungkinan berketombe.
  • Penyakit tertentu, Memang masih belum jelas bahwa orang dewasa dengan penyakit neurologis seperti Parkinson lebih mungkin mengalami seborrheic dermatitis dan ketombe. Demikian juga dengan mereka yang mengalami stres dan masalah imunitas tubuh.

Mengatasi Ketombe

Bagi Anda yang berketombe, Anda masih dapat berlega hati karena ketombe hampir dapat selalu dikendalikan. Namun perawatan terhadap ketombe yang muncul memerlukan sedikit ketekunan dan kesabaran. Secara umum, ketombe ringan masih dapat diatasi dengan keramas teratur dengan menggunakan sampo yang lembut untuk mengurangi minyak dan tumbuhnya sel kulit baru.

Namun ketika sampo biasa gagal mengatasi masalah ketombe, Anda dapat mencoba sampo antiketombe yang banyak dijual bebas. Yang perlu diingat adalah bahwa tidak semua sampo antiketombe sama, boleh jadi Anda harus mencoba beberapa jenis sampo sampai menemukan yang cocok untuk mengatasi ketombe Anda.

Sampo antiketombe dapat dikelompokkan menurut kandungannya:

  • Sampo zinc pyrithione, Mengandung zinc pyrithione yang merupakan agen antibakteri dan antijamur. Dapat mengurangi jamur di kulit kepala yang menyebabkan ketombe dan seborrheic dermatitis.
  • Sampo berbahan dasat ter, Ter batubara yang merupakan hasil dari proses pabrikasi batubara dapat membantu mengatasi ketombe, seborrheic dermatitis, dan psoriasis dengan cara memperlambat kematian sel kulit dan pengelupasan kulit kepala.
  • Sampo yang mengandung asam salisilat, Sampo jenis ini membantu menghilangkan lapisan ketombe, namun dapat menyebabkan kulit kepala menjadi kering. Gunakan kondisioner setelah keramas untuk mengurangi rasa kering di kulit kepala.
  • Sampo selenium sulfide, Bekerja dengan memperlambat kematian sel kulit dan dapat mengurangi jamur malassezia. Sampo jenis ini dapat melunturkan rambut yang diwarnai, jadi pastikan untuk menggunakannya sesuai petunjuk dan bilas dengan baik setelah keramas.
  • Sampo ketoconazole, Ketoconazole merupakan agen antijamur berspektrum luas yang bisa jadi bekerja ketika sampo yang lain telah gagal.

Sedikit tips untuk menggunakan sampo antiketombe:

  • Gunakan salah satu sampo tersebut secara rutin setiap hari sampai ketombe dapat dikendalikan, kemudian menjadi 2-3 kali seminggu. Jika satu jenis sampo bekerja dalam satu waktu dan tampak mulai kehilangan efektivitasnya, cobalah untuk bergantian mencoba dua jenis sampo antiketombe. Pastikan untuk membiarkan sampo setidaknya 5 menit di kepala agar kandungan sampo dapat bekerja.
  • Jika selama beberapa minggu Anda telah mencoba sampo antiketombe namun ketombe masih saja membandel, Anda masih merasakan gatal di kulit kepala atau kulit kepala Anda menjadi merah dan bengkak, segera temui dokter ahli kulit. Dokter akan meresepkan sampo yang lebih kuat atau terapi dengan cairan steroid.

Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi resiko mengalami ketombe:

  • Kendalikan stres, Stres dapat mempengaruhi kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan dan dapat membuat Anda mudah terkena penyakit. Stres juga dapat memicu terjadinya ketombe atau memperburuk ketombe yang telah ada.
  • Keramas secara teratur, Jika kulit kepala Anda cenderung berminyak, keramas secara teratur setiap hari dapat membantu mencegah ketombe.
  • Kurangi produk perawatan rambut, Hair sprays, styling gels, mousses dan hair waxes dapat membuat kulit kepala Anda berminyak.
  • Makan sehat, Cukuplah mengkonsumsi zat besi (zink) dan vitamin B untuk membantu mencegah ketombe.
  • Sedikit sinar matahari, Sinar matahari baik untuk mengatasi ketombe. Tetapi ingatlah bahwa paparan ultraviolet dapat merusak kulit dan meningkatkan resiko kanker kulit sehingga sebaiknya jangan berjemur diri. Luangkan waktu sebentar untuk keluar. Jangan lupa gunakan tabir surya.
sumber : www.medicastore.com

Tuesday, January 6, 2009

Onion Chicken in Balsamic Sauce










OK, I hate to overwhelm you, but two yummy chicken recipes in a row? What could be better? Here we go, this one will leave you feeling like you just left a classy, upscale restaurant- but really, your still in your own kitchen...
 
Ingredients:
1 TBSP olive oil
1 sweet onion, chopped
4 chicken breasts
2 cloves garlic, minced
1 1/2 cup chicken broth
1/2 cup balsamic vinegar
1/2 cup sun dried tomatoes
S & P to taste

Directions:
Preheat the oven to 350. In a large skillet over the stove, heat your oil and add your chopped onion and garlic and saute over med.-high heat for a few minutes until the onions are tender. Put washed chicken breasts in skillet and brown for a few minutes on each side. (NOTE: I cut my chicken breasts into halves, or thirds if they are huge, so that they soak up more of the goodness, I mean juices.)  After it is browned on the stove, place the chicken & onions in a 9x13 baking dish. Heat the balsamic and chicken broth in the same skillet until it boils, let is simmer for a few, it will thicken some. Pour this mixture in your baking dish over your chicken, cut up your sun dried tomatoes and put them in (if they are whole, I cut then in half or thirds with kitchen scissors), then cover it with foil and pop it in the oven for 20- 30 minutes.

Serve with: it is almost a MUST to serve this dish with some sort of pasta/rice because it has so much wonderful juice, it really is great over a bed of pasta. I use the whole wheat pasta from Trader Joe's and I make a green to go along side. ** This dish has been known to be a big hit with company- great to make for guests!

Teryaki Glazed Chicken Thighs










I originally got this recipe from my sister Danika and I know she won't mind if I share. Prepare yourself for its mouth-watering-goodness. Another perk- thighs are cheaper than breasts and a nice change up if I don't say so myself :)

Ingredients:
1-2 packages of chicken thighs

Glaze:
1 TBSP cornstarch
1 TBSP cold water
1/2 cup brown sugar
1/2 cup soy sauce
1/4 cup apple cider vinegar
1 clove garlic
1/2 tsp. ginger
1/4 tsp. pepper

Directions:
Whisk these ingredients together over low heat in an small saucepan until it begins to bubble. Preheat your oven to 425. Lightly grease a pyrex dish, wash chicken thighs and cut off excess fat (warning, thighs are fattier than breasts so be prepared to trim them up a bit). After the thighs are prepped and in the dish, brush on the glaze, stick in the oven and cook for 30 minutes, turn them all over, brush on more glaze and cook for another 30 minutes (watch for them to get that yummy, dark glazed look and then they are done and ready to pull out!) You can also glaze the chicken at the 15 minute mark on each side to give them more flavor.

Serve with:
I love to serve this over a serving of chewy brown rice, the thighs are always really juicy and it's a nice compliment to the rice.

Bagaimanakah Posisi Tidur Yang Baik Selama Kehamilan?

Banyak ibu hamil yang bingung harus tidur dengan posisi yang bagaimana? Dan apakah bayinya aman dan merasa nyaman ?--- Sebenarnya posisi tidur yang bagaimanakah yang terbaik selama kehamilan?

Pada kehamilan trimester awal ibu hamil dapat tidur dan beristirahat dengan berbagai posisi apapun yang penting dapat memberikan rasa nyaman untuk ibu.

Ibu hamil sebaiknya tidak perlu kuatir bayi dalam kandungan anda merasa tak nyaman atau berbahaya, karena tubuh ibu di ciptakan begitu unik sehingga dapat memberikan perlindungan, juga janin dalam kandungan anda tidak pernah merasa tak nyaman karena janin dalam kandungan mengapung dalam cairan ketuban dan mempunyai ruang sendiri untuk bergerak bebas.

TIDUR DENGAN POSISI TENGKURAP aman saja buat ibu hamil tapi biasanya pasa kehamilan trimester pertama, adanya pembesaran payudara dan juga payudara lebih sensitive akan menimbulkan ketidaknyamanan untuk tidur tengkurap, dan pada saat dimana perut anda sudah mulai membesar (awal 14 minggu) tidur dengan posisi tengkurap menjadi sangat tidak nyaman karena anda harus menyokong paha dengan bantal untuk dapat tidur tengkurap karena perut yang mulai membesar. Dari suatu survey ibu hamil yang tidur dengan posisi tengkurap sebelum 16 minggu 1% tapi setelah lebih 16 minggu menjadi 0 %.

TIDUR DENGAN POSISI TELENTANG, dianjurkan setelah kehamilan 16 minggu ibu hamil untuk tidak tidur telentang, karena dengan tidur posisi telentang anda meletakan seluruh berat rahim ke bagian belakang, usus, dan vena cava inferior. Tidur posisi telentang juga dapat meningkatkan resiko sakit pinggang, wasir, dan gangguan pencernaan, dan menganggu pernafasan dan sirkulasi. Posisi tidur telentang pada trimester ke dua dan tiga juga dapat mempengaruhi tekanan darah. Untuk beberapa wanita, menyebabkan penurunan tekanan darah yang membuat mereka merasa pusing, untuk yang lain, malah meningkatkan tekanan darah. Pada kasus kehamilan dengan tekanan darah tinggi tidur dengan posisi telentang sangat TIDAK dianjurkan.


Sebenarnya posisi tidur yang bagaimanakah yang terbaik?

Belum ada penelitian lebih lanjut tentang posisi tidur yang aman untuk wanita hamil, tapi sangat dianjurkan setelah kehamilan 16 minggu, sebaiknya ibu hamil tidur dengan POSISI MIRING KE SISI KIRI, karena posisi ini memberi keuntungan untuk bayi anda untuk mendapatkan aliran darah dan nutrisi yang maksimal ke plasenta karena adanya vena besar (vena cava inferior) di bagian belakang sebelah kanan spina yang mengembalikan darah dari tubuh bagian bawah ke jantung. Juga dapat membantu ginjal untuk membuang sisa produk dan cairan dari tubuh ibu sehingga mengurangi pembengkakan pada kaki, pegelangan kaki dan tangan.

Tidur POSISI MIRING KE KANAN, juga baik, anda dapat menganti posisi miring kekanan-kiri untuk membuat anda tidur lebih nyaman.

Jika anda terbangun malam dan menemukan anda tidur telentang, jangan kuatir,---anda tidak melakukan seseuatu yang mencelakai bayi anda. Kembalikan saja ke posisi miring. Lagipula pada kehamilan lanjut, dimana perut sudah membesar, disertai kondisi lain seperti kram, sering kencing, kontraksi palsu, bayi anda yang menendang perut, rasa asam lambung yang meningkat yang akan menyebabkan ibu akan terbangun beberapa kali di malam hari sehingga ibu sudah pasti akan berubah posisi tidur beberapa kali karenanya dan otomatis tidak seterusnya tidur dengan posisi telentang.

Tips: Untuk tidur dengan posisi miring yang lebih nyaman taruhlah bantal diantara dengkul anda dan satu dipunggung anda. Atau anda dapat membeli bantal khusus ibu hamil.

sumber : www.infoibu.com

Bagaimanakah Posisi Tidur Yang Baik Selama Kehamilan?

Banyak ibu hamil yang bingung harus tidur dengan posisi yang bagaimana? Dan apakah bayinya aman dan merasa nyaman ?--- Sebenarnya posisi tidur yang bagaimanakah yang terbaik selama kehamilan?

Pada kehamilan trimester awal ibu hamil dapat tidur dan beristirahat dengan berbagai posisi apapun yang penting dapat memberikan rasa nyaman untuk ibu.

Ibu hamil sebaiknya tidak perlu kuatir bayi dalam kandungan anda merasa tak nyaman atau berbahaya, karena tubuh ibu di ciptakan begitu unik sehingga dapat memberikan perlindungan, juga janin dalam kandungan anda tidak pernah merasa tak nyaman karena janin dalam kandungan mengapung dalam cairan ketuban dan mempunyai ruang sendiri untuk bergerak bebas.

TIDUR DENGAN POSISI TENGKURAP aman saja buat ibu hamil tapi biasanya pasa kehamilan trimester pertama, adanya pembesaran payudara dan juga payudara lebih sensitive akan menimbulkan ketidaknyamanan untuk tidur tengkurap, dan pada saat dimana perut anda sudah mulai membesar (awal 14 minggu) tidur dengan posisi tengkurap menjadi sangat tidak nyaman karena anda harus menyokong paha dengan bantal untuk dapat tidur tengkurap karena perut yang mulai membesar. Dari suatu survey ibu hamil yang tidur dengan posisi tengkurap sebelum 16 minggu 1% tapi setelah lebih 16 minggu menjadi 0 %.

TIDUR DENGAN POSISI TELENTANG, dianjurkan setelah kehamilan 16 minggu ibu hamil untuk tidak tidur telentang, karena dengan tidur posisi telentang anda meletakan seluruh berat rahim ke bagian belakang, usus, dan vena cava inferior. Tidur posisi telentang juga dapat meningkatkan resiko sakit pinggang, wasir, dan gangguan pencernaan, dan menganggu pernafasan dan sirkulasi. Posisi tidur telentang pada trimester ke dua dan tiga juga dapat mempengaruhi tekanan darah. Untuk beberapa wanita, menyebabkan penurunan tekanan darah yang membuat mereka merasa pusing, untuk yang lain, malah meningkatkan tekanan darah. Pada kasus kehamilan dengan tekanan darah tinggi tidur dengan posisi telentang sangat TIDAK dianjurkan.


Sebenarnya posisi tidur yang bagaimanakah yang terbaik?

Belum ada penelitian lebih lanjut tentang posisi tidur yang aman untuk wanita hamil, tapi sangat dianjurkan setelah kehamilan 16 minggu, sebaiknya ibu hamil tidur dengan POSISI MIRING KE SISI KIRI, karena posisi ini memberi keuntungan untuk bayi anda untuk mendapatkan aliran darah dan nutrisi yang maksimal ke plasenta karena adanya vena besar (vena cava inferior) di bagian belakang sebelah kanan spina yang mengembalikan darah dari tubuh bagian bawah ke jantung. Juga dapat membantu ginjal untuk membuang sisa produk dan cairan dari tubuh ibu sehingga mengurangi pembengkakan pada kaki, pegelangan kaki dan tangan.

Tidur POSISI MIRING KE KANAN, juga baik, anda dapat menganti posisi miring kekanan-kiri untuk membuat anda tidur lebih nyaman.

Jika anda terbangun malam dan menemukan anda tidur telentang, jangan kuatir,---anda tidak melakukan seseuatu yang mencelakai bayi anda. Kembalikan saja ke posisi miring. Lagipula pada kehamilan lanjut, dimana perut sudah membesar, disertai kondisi lain seperti kram, sering kencing, kontraksi palsu, bayi anda yang menendang perut, rasa asam lambung yang meningkat yang akan menyebabkan ibu akan terbangun beberapa kali di malam hari sehingga ibu sudah pasti akan berubah posisi tidur beberapa kali karenanya dan otomatis tidak seterusnya tidur dengan posisi telentang.

Tips: Untuk tidur dengan posisi miring yang lebih nyaman taruhlah bantal diantara dengkul anda dan satu dipunggung anda. Atau anda dapat membeli bantal khusus ibu hamil.

sumber : www.infoibu.com